Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan Kebudayaan


Tugas :

Ilmu Budaya Dasar

 

Dibuat oleh :

Azzalia Zahra Zamzani

10121241

1KA14


    Dari materi pembelajaran Ilmu Budaya Dasar pada tanggal 18 Maret 2022 kemarin yang dapat saya simpulkan mengenai materi manusia dan kebudayaan ialah dua hal yang sangat erat yang berkaitan satu sama lain. Manusia sendiri Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk biologis yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan tau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economics (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat).

    Sementara itu ada juga dua pandangan yang jadi acuan untuk membangun manusia yang pertama manusia yang terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yautu jasad, hayat, ruh, dan nafs. Yang kedua, manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur ada id, ego, dan superego. Manusia juga memiliki hakekat yaitu :

  1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
  2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya:

  • Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau pus apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak pus apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
  • Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila a melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
  • Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat. Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga dir karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri (minder).
  • Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil ia ikut senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah ia ikut sedih.
  • Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
      3. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

      4. Makhluk biokultural yaitu makhluk  hayati yang budayawi

    Sementara untuk kebudayaan sendiri jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai "segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau
tempt tinggalnya atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahank an hidupnya di dalam lingkungannya".

    Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifainya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu. Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor ( 1871 ) mendefinisikan kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan - kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

    Tedapat pula unsur - unsur kebudayaan diantaranya adalah karya C.Kluckhohn yang di dalam karyanya berjudul Universal Categories ofCulture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu Sistem Religi (sistem kepercayaan), Sistem organisasi kemasyarakatan, Sistem pengetahuan. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, sistem tekhnologi dan peralatan, bahasa, dan kesenian. Adapun wujud kebudayaan dan menurut dimensi ada tiga wujud yang pertama ialah kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia. yang kedua kompleks aktivitas, dan yang ketiga ada wujud sebagai benda.

    Di dalam nilai budaya terdapat pula orientasinya menut C.Klukhkhon di dalam karyanya Variations in value orientation ( 1961 ) ada 5 masalah pokok kehidupan manusia :
1. hakekat hidup manusia ( MH )
2, hakekat karya manusia ( MK )
3. hakekat waktu manusia ( WM )
4. hakekat alam manusia ( MA )
5. hakekat hubungan manusia ( MN )

    Kebudayaan pun juga bisa berubah seiring perkembangan zaman tetapi ada juga kebudayaan yag tidak terlalu banyak berubah tidak ada kebudayaan yang statis, senua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenamya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat.
    Terjadinya gerak / perubahan in disebabkan ole beberapa hal:
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya
perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempt mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat
dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.

    Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya niali-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
    Sedangkan perubahan kebudayaan tau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pad unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang bebeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tapa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Pada sat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima, Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima, Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru,
dan Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.

    Adapun berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan
baru diantaranya:
  1. Terbatasnya masyarak at memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
  2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur bar itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
  3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
  4. Suatu unsur kcbudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang bar tersebut.
  5. Apabila unsur yang bar itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kcgunaannya olch warga masyarakat yang bersangkutan.

    Jadi, kaitannya manusia dengan kebudayaan ialah dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
  • Eksteralisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
  • Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
  • Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Keimpulannya ialah manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang, kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat. Dengan demikian manusia sebagai makhluk hidup yang kompleks memiliki berbagai kemampuan dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Kemampuan tersebut mencakup akal, intelegensia, dan intuisi perasaan dan emosi, kemauan fantasi, serta perilaku. Sementara Kebudayaan sifatnya dinamis, dimana selalu mengalami perubahan, Perubahan dapat bejalan cepat maupun lambat. Terdapat berbagai sebab yang dapat melatar belakangi terjadinya perubahan kebudayaan diantaranya perubahan lingkungan alam, perubahan karena kontak dengan kelompok lain, atau perubahan karena adanya penemuan, fenomena menarik yang nampaknya semakin tidak dapat kita hindari di era globalisasi dimana saling ketergantungan antar warga dunia semakin besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aplikasi Multimedia - Sistem Multimedia

Protokol Multimedia - Sistem Multimedia